cover
Contact Name
Darwanto
Contact Email
bawal.puslitbangkan@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
bawal.puslitbangkan@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap
ISSN : 19078229     EISSN : 25026410     DOI : -
Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap dipublikasikan oleh Pusat Riset Perikanan yang memiliki p-ISSN 1907-8226; e-ISSN 2502-6410 dengan Nomor Akreditasi RISTEKDIKTI: 21/E/KPT/2018, 9 Juli 2018. Terbit pertama kali tahun 2006 dengan frekuensi penerbitan tiga kali dalam setahun, yaitu pada bulan April, Agustus, Desember. Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap memuat hasil-hasil penelitian bidang “natural history” (parameter populasi, reproduksi, kebiasaan makan dan makanan), lingkungan sumber daya ikan dan biota perairan.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 5 (2007): (Agustus 2007)" : 5 Documents clear
DOMESTIKASI IKAN GABUS (Channa striata) Ni’am Muflikhah
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 1, No 5 (2007): (Agustus 2007)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.506 KB) | DOI: 10.15578/bawal.1.5.2007.169-175

Abstract

Ikan gabus (Channa striata) adalah salah satu ikan yang bernilai ekonomis penting yang hidup di perairan umum dan berkembangbiak secara liar di alam. Sejalan dengan meningkat pertambahan penduduk, eksploitasi penangkapan ikan gabus terus meningkat mulai dari ukuran benih sampai dengan ke ukuran konsumsi. Untuk meningkatkan produksi dan menjaga kelestarian di alam perlu dilakukan domestikasi mulai dari pemeliharaan benih, pembesaran, perawatan calon induk sampai dengan mendapatkan benih kembali melalui pemijahan alami. Hasil rangkaian percobaan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ikan gabus dapat dibudidayakan dan dapat tumbuh baik dengan pakan buatan, berupa campuran dedak dan ikan rucah baik dari ikan air tawar maupun ikan laut, jugasumber pakan hewani lain seperti keong mas, dengan perbandingan 50% dedak:50% ikan rucah atau keong mas.
IKAN DUI DUI (Dermogenys megarrhamphus) IKAN ENDEMIK DI DANAU TOWUTI SULAWESI SELATAN Safran Makmur; Husnah Husnah; Samuel Samuel
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 1, No 5 (2007): (Agustus 2007)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7702.569 KB) | DOI: 10.15578/bawal.1.5.2007.177-181

Abstract

Danau Towuti yang merupakan danau terbesar di Sulawesi memiliki kekayaan jenis-jenis ikan endemik yang cukup tinggi. Salah satu jenis ikan endemik yang hidup di perairan Danau Towuti adalah ikan dui dui (Dermogenys megarrhamphus). Halfbeak atau ikan dui dui yang mempunyai ukuran maksimal 12 cm ini memiliki keunikan terutama pada bentuk mulutnya, warna (hitam, kuning, dan orange), dan juga cara reproduksi. Ikan ini dieksploitasi dengan alat tangkap bagan, sudah mengkhawatirkan dan membahayakan kelestarian di alam, untuk itu perlu penanganan yang serius agar ikan nan cantik dan eksotis ini dapat tetap lestari.
SUNGAI MARO: SALAH SATU SUMBER PLASMA NUTFAH JENIS IKAN ASLI PAPUA Andri Warsa; Lismining Pujiyani Astuti; Hendra Satri
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 1, No 5 (2007): (Agustus 2007)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (883.303 KB) | DOI: 10.15578/bawal.1.5.2007.183-189

Abstract

Sungai Maro berada di Kabupaten Merauke Propinsi Papua dengan lebar 48 sampai dengan 900 m dan panjang 207 km. Jenis–jenis ikan yang merupakan kekayaan plasma nutfah di Sungai Maro dapat dibagi menjadi 2 kategori yaitu ikan hias antara lain arwana Irian (Sclerophages jardinii), sumpit (Toxotes sp.), kurikil (Datnioides sp.), udang batu cherax (Cherax albertisi), kakap kembang (Golssamia apton), kaca (Parambassis sp.), tung (Apogon sp.), saku (Strongylura kreffti), dan yang berpotensi sebagai ikan konsumsi antara lain tiga duri atau herkules (Arius latirostris), tulang (Megalops cyprinoides), sembilan (Taudonus sp.), mata bulan (Thryssa scratchleyi), gastor (Channa sp.), betok (Anabas sp.), udang putih (Marcobrachium sp.), kakap rawa (Lates calcarifer), dan bulanak(Valamugil sp.). Perlu upaya pengembangan yang mengacu pada prinsip-prinsip konservasi untuk menjaga kelestarian.
PENANGKAPAN IKAN DI SUNGAI MARO, MERAUKE Yayuk Sugianti; Hendra Satria
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 1, No 5 (2007): (Agustus 2007)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1437.518 KB) | DOI: 10.15578/bawal.1.5.2007.197-201

Abstract

Sungai Maro berada di Wilayah administrasi Kabupaten Merauke Propinsi Papua berfungsi untuk kegiatan transportasi dan perikanan tangkap sehingga merupakan salah satu sungai di Kabupaten Merauke yang memberi kontribusi perikanan yang besar antara lain merupakan daerah penangkapan ikan arwana Irian (Sclerophages jardini). Penelitian bertujuan untuk mengetahui jenis ikan, alat tangkap, status, dan aspek sosial ekonomi sebagai informasi yang berguna untuk mendukungkonstribusi dalam pengelolaan perikanan di Sungai Maro, Merauke. Penelitian dilakukan dengan metode survei dan wawancara pada bulan April, Juli, September, dan Nopember 2006. Lokasi penelitian ditentukan berdasarkan pada daerah yang merupakan sentra ikan arwana yaitu Toray, Bupul, Kweel, Barkey, Kaliwango (Distrik Sota), dan Tanas (Distrik Elikobel). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil tangkapan terdapat 19 jenis ikan dengan 8 macam alat tangkap. Penangkapan ikan di Sungai Maro belum optimal karena nelayan banyak menggunakan alat tangkap tradisional.
PENTINGNYA LABIRIN BAGI IKAN RAWA Asyari Asyari
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 1, No 5 (2007): (Agustus 2007)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4142.03 KB) | DOI: 10.15578/bawal.1.5.2007.161-167

Abstract

Perairan rawa yang terdiri atas rawa pasang surut dan rawa lebak, merupakan habitat yang baik bagi ikan sebagai tempat mencari makan, tempat mengasuh anak, dan tempat memijah. Perairan rawa memiliki karakteristik fisik, kimia, dan biologi yang khas, pada umumnya banyak terdapat tumbuhan air, kandungan O2, dan pH rendah, sebaliknya CO2 relatif tinggi, karena banyak terjadi proses dekomposisi. Jenis-jenis ikan yang mendominasi perairan rawa adalah ikan-ikan yang mempunyai alat pernafasan tambahan (labirin), sehingga dapat mengambil oksigen langsung dari udara. Jenis ikan tersebut, disebut ikan hitam (black fish) seperti tembakang (Helostoma temmincki),betok (Anabas testudineus), sepat siam (Trichogaster pectoralis), sepat rawa (Trichogaster trichopterus) dan lain-lain. Labirin terletak di bagian atas rongga insang, terdiri atas lapisan-lapisan kulit yang berlekuk-lekuk dan mengandung banyak pembuluh darah. Ada organ labirin merupakan bentukpenyesuaian terhadap kondisi jelek di suatu perairan, terutama pada kondisi oksigen rendah di saat musim kemarau.

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2007 2007


Filter By Issues
All Issue Vol 15, No 2 (2023): (AGUSTUS) 2023 Vol 15, No 1 (2023): (APRIL) 2023 Vol 14, No 3 (2022): (DESEMBER) 2022 Vol 14, No 2 (2022): (Agustus) 2022 Vol 14, No 1 (2022): (APRIL) 2022 Vol 13, No 3 (2021): (DESEMBER) 2021 Vol 13, No 2 (2021): (AGUSTUS) 2021 Vol 13, No 1 (2021): (April) 2021 Vol 12, No 3 (2020): (Desember) 2020 Vol 12, No 2 (2020): (AGUSTUS) 2020 Vol 12, No 1 (2020): (April) 2020 Vol 11, No 3 (2019): (Desember) 2019 Vol 11, No 2 (2019): (Agustus) 2019 Vol 11, No 1 (2019): (April) 2019 Vol 10, No 3 (2018): (Desember) 2018 Vol 10, No 2 (2018): (Agustus) 2018 Vol 10, No 1 (2018): April (2018) Vol 9, No 3 (2017): (Desember) 2017 Vol 9, No 2 (2017): (Agustus 2017) Vol 9, No 1 (2017): (April, 2017) Vol 8, No 3 (2016): (Desember, 2016) Vol 8, No 2 (2016): (Agustus 2016) Vol 8, No 1 (2016): (April 2016) Vol 7, No 3 (2015): (Desember 2015) Vol 7, No 2 (2015): (Agustus 2015) Vol 7, No 1 (2015): (April 2015) Vol 6, No 3 (2014): (Desember 2014) Vol 6, No 2 (2014): (Agustus 2014) Vol 6, No 1 (2014): (April 2014) Vol 5, No 3 (2013): (Desember 2013) Vol 5, No 2 (2013): (Agustus 2013) Vol 5, No 1 (2013): (April 2013) Vol 4, No 3 (2012): (Desember 2012) Vol 4, No 2 (2012): (Agustus 2012) Vol 4, No 1 (2012): (April 2012) Vol 3, No 6 (2011): (Desember 2011) Vol 3, No 5 (2011): (Agustus 2011) Vol 3, No 4 (2011): (April 2011) Vol 3, No 3 (2010): (Desember 2010) Vol 3, No 2 (2010): (Agustus 2010) Vol 3, No 1 (2010): (April 2010) Vol 2, No 6 (2009): (Desember 2009) Vol 2, No 5 (2009): (Agustus 2009) Vol 2, No 4 (2009): (April 2009) Vol 2, No 3 (2008): (Desember 2008) Vol 2, No 2 (2008): (Agustus 2008) Vol 2, No 1 (2008): (April 2008) Vol 1, No 6 (2007): (Desember 2007) Vol 1, No 5 (2007): (Agustus 2007) Vol 1, No 4 (2007): (April 2007) Vol 1, No 3 (2006): (Desember 2006) Vol 1, No 2 (2006): (Agustus 2006) Vol 1, No 1 (2006): (April 2006) More Issue